A).
Metode-Metode serta Langkah-langkah dalam melakukan pembelajaran Sejarah.
1). Role Playing ( Bermain peran )
Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan oleh tenaga didik. Jika anda mengampu mata pelajaran
sejarah, ekonomi, maka metode ini sangay cocok untuk dicoba.
Berikut
langkah-langkah dalam penerapanya
- Role playing merupakan metode bermain peran, dimana setiap materi dan penokohan baik dari segi sejarah dan pelaku ekonomi misalnya maka akan dibutuhkan peran yang dimainkan oleh siswa
- Pemilihan peran ini bisa anda embankan untuk para siswa dalam lingkup kelompk
- Berikan materi yang akan dijadikan pembelajaran “Role Playing”. Sebagai tahap awal pendalaman karakter yang akan diperankan
- Take action, disini seorang guru bisa merekam hasil metode pembelajaran ini dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang akan datang.
2). Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode
memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat
tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang
pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode
kuliah atau metode pidato.
Kekurangan
metode ini adalah:
·
Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena
perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·
Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa
yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru
dianggap selalu benar
Untuk
bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan.
Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
3). Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah suatu
cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau
lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat
pendapatnya. Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk
terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut:
harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan
menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa
tekanan.
Tujuan metode ini adalah:
·
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa
agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikirannya.
·
Mengambil suatu jawaban actual atau satu
rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama.
Macam-macam diskusi yaitu:
·
Diskusi informal
·
Diskusi formal
·
Diskusi panel
·
Diskusi simpusium
4).
Metode Demonstrasi
Metode ini adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Tujuan metode ini adalah
memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
Diantara keuntungan metode ini adalah:
- Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam
- Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan
- Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapannya.
5). Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara
memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya
pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa:
- Mempelajari bagian dari suatu teks buku
- Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
- Melaksanakan eksperimen
- Mengatasi suatu permasalahan tertentu
- Melaksanakan suatu proyek.
6). Question Student Have (QSH)
Ini adalah metode yang dipergunakan dalam jenjang yang lebih
tinggi. Biasanya digunakan pada kelas VIII atau IX. Karena metode ini
membutuhkan kecakapan pikir dalam menjawab pertanyaan dari teman sekelas.
Secara rinci metode ini diartikan sebagai suatu metode yang menarapkan konsep
bertanya dan menjawab yang di motori oleh siswa itu sendiri. Disini siswa bisa
mengeluarkan unek-unek dan bagian-bagian mana dalam suatu materi yang tidak
dimengerti kemudian dipecahkan secara bersama.
Cara
penggunaan metode ini:
- Bagi kertas kepada semua siswa kemudan suruh mereka menuliskan sebuah pertanyaan yang sekiranya belum dimengerti oleh siswa
- Setelah lembar itu terkumpul, saatnya memechkan masalah secara bersam.
- Peran guru dibatasi dengan tujuan agar siswa bisa mandiri
- Guru boleh membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan soal .
Inilah beberapa metode sederhana yang dapat anda gunakan sebagai
alternative dalam mengajar. Metode diatas semuanya sudah saya peraktikan dan
masih ada beberapa metode yang lainya. Berhubung waktu sudah larut malam maka
lain waktu kita lanjutkan lagi.
B). Penerapan dalam
pembelajaran dari masing-masing metode adalah:
Metode ceramah sebenarnya adalah metode konvensional
serta banyak diterpakan oleh pendidik, umumnya dilakukan dengan cara guru
memberikan materi dan informasi suatu mata pelajaran secara lisan kemudian
disampaikan kepada seluruh siswa. Metode diskusi dilakukan dengan cara memberi
kesempatan kepada dua orang peserta didik atau lebih untuk berinteraksi saling
bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka, metode ini bersifat
interaktif. Metode tanya-jawab dilakukan dengan jalan guru memberikan atau
mengajukan suatu pertanyaan yang masih berhubungan dengan suatu mata pelajaran
kepada siswa atau bisa kebalikannya, yaitu peserta didik mengajukan pertanyaan
yang ingin diketahuinya kepada guru. Metode karya wisata (study tour) dilakukan
dengan cara mengunjungi suatu tempat yang berhubungan dengan materi pelajaran
tertentu, kemudian terjadilah kegiatan belajar-mengajar di tempat tersebut.
Daftar Rujukan
- Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Medan : FT. UNIMED.
- Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
- Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.
- Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.