Kamis, 23 Mei 2013

Media Pembelajaran Sejarah



Jenis-Jenis Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Sejarah
            Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,secara umum jenis media pembelajaran dikelompokkan menjadi:
a.       Media Visual
b.      Media Auditif
c.       Media Audio-visual
a. Media Visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
Kelebihan media visual yaitu dalam media ini siswa dapat melihat obyek yang diperlihatkan guru dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tahu obyek apa yang sedang dijelaskan dan dipelajarinya.
Kelemahan media visual yaitu dalam media ini hanya kemampuan indera penglihat saja yang terasah kemampuannya, sehingga siswa hamya mampu melihat gambar tersebut tanpa mengasah indera peraba dan indera pendengaran, serta terbatas bagi yang mempunyai kelainan penglihatan atau buta.
b. Media Auditif
Adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
Kelebihan media auditif yaitu dalam media ini siswa dapat lebih fokus karena siswa dituntut untuk lebih peka dalam pendengarannya. Jadi kemampuan siswa dalam mendengarkan dapat terasah.
Kelemahan media auditif yaitu dalam media ini hanya mengasah indera pendengar saja, tanpa dapat mengasah indera lain seperti indera penglihat dan peraba. Selain itu media ini sangat terbatas bagi yang mempunyai kelainan tuna rungu.
c. Media Audio-visual
Adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Kelebihan media audio-visual yaitu dalam media ini mencakup segala aspek indera pendengar, penglihat dan peraba. Sehingga kemampuan semua indera dapat terasah dengan baik karena dipergunakan dengan seimbang dan bersama.
Kelemahan media audio-visual yaitu keterbatasan biaya serta penerapannya yang harus mampu mencakup segala aspek indera pendengaran, penglihatan dan peraba.

Dari ketiga jenis media pembelajaran diatas, dapat dikembangkan jenisnya yang biasa di terapkan pada kegiatan pembelajaran terkait. Berikut adalah jenis-jenis media pembelajaran secara rinci serta kelebihan dan kelemahan masing-masing
            Selain dari penggambaran media secara umum diatas berikut beberapa jenis media diantara lain adalah  :
Media Pandang Non Proyeksi
            Media Non Proyeksi merupakan media yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar, baik yang berkarakter dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sinar listrik atau proyektor.
Macam-macam media pandang non proyeksi:

1. Papan Tulis
Kelebihannya :
- Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas, selangkah demi selangkah secara sistematis.
- Apabila terjadi kekeliruan dapat segera diperbaiki
- merangsang siswa untuk bekerja lebih baik
- mendorong siswa berpartisipasi dalam memecahka masalah
- Memotivasi siswa dalam belajar

2.Gambar dan Foto
   Kelebihannya :
- Kongkrit dan realistis dalam menunjukkan suatu masalah
- Dapat mengatasi ruang dan waktu
- Memungkinkan siswa mempelajari sesuatu secara detail
- Cocok untuk display dan belajar sendiri
- Murah dan mudah didapat
- Tidak memerlukan peralatan khusus dalam menggunakannya
   Kelemahannya :
- Hanya menekankan persepsi indera mata
- Kurang efektif dalam kegiatan pengajaran

3.Grafik
  Kelebihannya :
- Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data kuantitatif
- Memudahkan dalam menganalisis, interpretasi, dan komparasi antara data-data yang disajikan
- Menyajikan data dengan jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis


4.Papan Flanel
   Kegunaannya :
- Dapat digunakan untuk semua tingkat pendidikan
- Dapat dipakai dalam berbagai situasi belajar
- Dapat digunakan untuk menerangkan perbandingan atau persamaan secara sistematis
   Kelebihannya :
- Dapat dibuat sendiri oleh pendidik
- Dapat memusatkan perhatian siswa
- Dapat menghemat waktu dan tenaga pendidik pada saat menerangkan pelajaran

Media Pandang Proyeksi
            Media pandang proyeksi adalah merupakan salah satu kelompok media pengajaran yang dalam operasionalisasinya memerlukan proyeksi atau penyorotan dengan cahaya, sehingga bisa dipandang atau dilihat oleh pengguna media tersebut.
Macam-macam media pandang proyeksi
1. Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga bahan yang berbentuk lembaran dan transparan di letakkan di sumber-sumber cahaya dan gambarnya di proyeksikan lewat atas kepala dari jarak dekat ke layer yang terletak di belakang operator.
   Manfaatnya :
- Gambar/tulisan yang diproyeksikan lebih jelas
- Sambil mengajar, guru dapat berhadapan dengan siswa
- Benda-benda kecil dapat diproyeksikan langsung, meskipun hasilnya berbentuk bayangan
- Tidak memerlukan proyeksionis khusus
- Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis
Disamping kemanfaatan diatas, OHP memiliki kelemahan antara lain menyebabkan siswa pasif.

2. Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Film slide biasa dibuat dengan ukuran 35 mm. Slide memiliki dua bentuk, yaitu pertama, bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua, bentuk baru yang dibungkus dalam tempat khusus lalu dimasukkan kedalam proyektor dan secara otomatis berputar seperti film biasa.
   Manfaatnya :
- Materi yang sama dapat disebarkan kepada siswa secara serentak
- Perhatian siswa dipusatkan kepada satu point tertentu
- Fungsi berpikir siswa dikembangkan secara bebas
- Kecepatan dan frekuensi putar bisa diatur oleh guru
- Dapat digunakan untuk menyajikan berbagai materi baik individual maupun kelompok

3. Film Strip
Berbeda dengan slide, gambar pada film strip berurutan dan merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan slide yaitu 35 mm. Sebagaimana hanya slide, film strip juga bisa ditampilkan dengan suara maupun tanpa suara. Suara yang dimasukkan dalam film merupakan penjelas isi. Selain suara penjelas isi film juga bisa berbentuk buku pedoman atau narasi tulis.
  Manfaatnya :
-Tidak memerlukan ruangan gelap untuk menampilkannya, dan kecepatannya bisa diatur.
- Film strip bisa menggabungkan berbagai media, misalnya gambar, chart, table, symbol, kartun,dll.
- Mempertinggi minat siswa
- Merangsang diskusi kelas
- Dapat digunakan semua bidang studi dan setiap tingkat usia

Media Dengar
            Media Dengar berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan-pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Dalam PBM media ini mengandung pesan auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Penggunaan media dengar dalam PBM perlu didesain dengan baik dan digunakan secara optimal, agar dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran.
Macam-macam media dengar
1. Rekaman
            Media ini terdiri dari perangkat keras berupa alat perekam (tape recorder) dan perangkat lunak berupa progam dalam pita rekaman. Media ini dapat digunakan untuk melatih ekspresi lisan dan komprehensi lisan.
            Melatih komprehensi lisan atau menyimak dapat dilakukan dengar memperdengarkan rekaman sebuah cerita atau teks, kemudian guru menanyakan kepada siswa, apa yang didengarnya melalui pemutaran rekaman cerita tersebut. Sedangkan un tuk melatih ketrampilan ekspresi lisan dapat dilakukan dengan menggunakan metode latihan siap atau praktek.
   Rekaman memiliki kelebihan yaitu :
- Media ini menggunakan perangkat keras yang mudah diperoleh dan dimiliki oleh guru
-  Dapat digunakan tanpa kehadiran guru
- Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Di samping hal-hal positif di atas, rekaman juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Tidak semua ketrampilan bahasa dapat dituangkan dalam rekaman
- Interaksi antara guru dan siswa kurang hidup. Sebagaian peran guru digantikan media dan kegiatan siswa banyak bersifat mekanis
- Penggunaan media dalam latihan praktek biasanya menjemukan, terutama bagi siswa yang pandai

2. Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan ketrampilan menyimak.

Radio memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- memiliki jangkauan yang luas
- Ukuran media ini relatif kecil, sehingga dapat dibawa kemana-mana
- Siaran yang dipresentasikan lewat radio kadang dapat menimbulkan kesan lebih kuat dan lebih hidup dari pada TV
Di samping hal-hal di atas, radio juga memiliki keterbatasan, yaitu:
- Tidak dapat mengkomunikasikan informasi secara visual, sebab radio hanya berkarakteristik tunggal, yaitu suara. Informasinya sangat abstrak sehingga kemungkinan diserap sangat kecil
- Konsentrasi individu untuk mendengarkan sangat terbatas, sehingga tidak mungkin mengkomunikasikan materi yang banyak melalaui media ini
3. Piringan hitam
Pada dasarnya piringan hitam (PH) tidak jauh berbeda dengan pita rekaman. Keduanya berfungsi merekam suatu program yang dapat diputar kembali untuk mengkomunikasikan program itu kepada penerima informasi. Dengan majunya dunia rekaman, terutama rekaman dengan menggunakan pita kaset, dari hari ke hari PH semakin terdesak. Hal ini disebabkan beberapa aspek, yaitu:
a. Perekaman tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus dilakukan oleh perusahaan PH.
b. Rekaman pada PH tidak dapat dihapus atau diganti.
c. Perangkat kerasnya berupa pick up relatif lebih besar dari pada tape recorder, sehingga tidak praktis di bawa ke mana-mana.
Meskipun demikian, seiring perkembangan teknologi, dewasa ini PH diproduksi dalam bentuk sangat tipis seperti kertas, sehingga memungkinkan untuk diselipkan sebagai penyerta media cetak tetentu.