Senin, 15 April 2013

DINAMIKA KEHIDUPAN KABINET PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tercapainya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah membawa bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih detail lagi. Selain harus menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam menjadi negara yang merdeka, Indonesia juga membawa konsekuensi politik, yakni keharusan dalam menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan teredianya institusi politik. Dan salah satu kebutuhan mendesak tersebut adalah untuk membentuk partai politik.Dalam perjalanannya dari sebelum kemerdekaan hingga menuju kemerdekaan, keberadaan partai politik secara nyata mempunyai andil dalam mencerdaskan masyarakat dan menanamkan kesadaran kebangsaan. Partai politik telah ikut menumbuhkan semangat nasionalisme dan kesadaran berpolitik.
Era 1950-1959 adalah era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959. Pada periode ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal dan diberlakukannya UUDS 1950. Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri, dan Presiden hanya sebagai lambang. Sistem Demokrasi Liberal ternyata membawa akibat yang kurang menguntungkan bagi stabilitas politik. Berbagai konflik muncul ke permukaan. Misalnya konflik ideologis, konflik antarkelompok dan daerah, konflik kepentingan antarpartai politik.
Adanya pergantian kabinet yang silih berganti mengakibatkan pembangunan tidak berjalan lancar,masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Kondisi perpolitikan di Indonesia sebelum dilaksanakan Pemilu tahun 1955 ada dua ciri yang menonjol, yaitu munculnya banyak partai politik (multipartai) dan sering terjadi pergantian kabinet atau pemerintahan. Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil.
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka kami dapat mendapat beberapa rumusan masalah, yaitu:
a.       Apa pengertian demokrasi liberal menurut beberapa ahli?
b.      Apa latar belakang banyaknya cabinet pada masa demokrasi liberal?
c.       Apa saja cabinet-kabinet yang memimpin pada masa demokrasi liberal?
d.      Apa dampak dari banyaknya cabinet bagi NKRI?

            

Tidak ada komentar: